Jumat, 27 Februari 2015

Masih Mencintai (Tidak) Salah

Tidak ada yang salah dari masih mencintai, selama hal tersebut tidak membuat kita terlalu berharap. Memang mencintai seiring dengan berharap. Tapi, tentu, ada fase-fase yang bisa saja membuat cinta, menjadi tidak berharap. Terlepas mencintai tanpa berharap itu adalah makna cinta yang sebenarnya atau bukan, sebagai manusia sejatinya kita hanya harus memberi tanpa mengharapkonsep dasar ikhlas. Jika kita masukkan ke dalam kasus cinta, bisa dibilang ketika kita mencintai, kita tak mesti mengharapkan apa-apa dari orang yang kita cintai, cukup buktikan jika kita cinta dia. Itu saja.

Masih mencintai bukan hal yang mesti kita paksakan untuk dibalas, atau justru dihapus. Biarkan ia mengisi hati kita begitu adanya. Mencintailah atas dasar hati yang mengasihi, bukan hasrat untuk harus memiliki. Kita tetap bisa bahagia sekalipun dengan kata ‘masih cinta’. Atau bahkan masih cinta; kepada dia yang sudah dimiliki orang lain. Sebagai pondasi dasar dari mengasihi, menerima apa adanya tanpa pamrih, takut, dan juga terpaksa merupakan hal yang mesti kita miliki. Kuncinyaterima. Di dalam penerimaan, ada kelapanghatian yang akan dibalas dengan setimpal nantinya. Percayalah. 

Jumat, 20 Februari 2015

Justru Aku yang Terbawa Perasaan

Apa arti genggaman tangan itu?
Ketika kamu mencari tanganku dan menggenggamnya
Ketika kulepas, dan kau kembali berusaha menggenggamku
Kita saling menggenggam kemanapun kita melangkah, kemarin

Apa aku salah jika mengartikan lain?
Ketika kamu tersipu aku foto secara sembunyi-sembunyi
Ketika kamu bilang 'udah lama nunggu?' sambil menghampiriku dan lalu menggenggam tanganku
Aku tidak mau berspekulasi, tapi, sungguh aku tak mengerti

Apa arti rangkulan itu?
Ketika tanganku melingkar di pinggulmu, dan kamu tak menolak
Ketika kamu tak seperti biasanya melingkarkan tanganmu di sepanjang perjalanan kita pergi dan pulang
Kemarin, justru aku yang terbawa perasaan