Jumat, 27 Februari 2015

Masih Mencintai (Tidak) Salah

Tidak ada yang salah dari masih mencintai, selama hal tersebut tidak membuat kita terlalu berharap. Memang mencintai seiring dengan berharap. Tapi, tentu, ada fase-fase yang bisa saja membuat cinta, menjadi tidak berharap. Terlepas mencintai tanpa berharap itu adalah makna cinta yang sebenarnya atau bukan, sebagai manusia sejatinya kita hanya harus memberi tanpa mengharapkonsep dasar ikhlas. Jika kita masukkan ke dalam kasus cinta, bisa dibilang ketika kita mencintai, kita tak mesti mengharapkan apa-apa dari orang yang kita cintai, cukup buktikan jika kita cinta dia. Itu saja.

Masih mencintai bukan hal yang mesti kita paksakan untuk dibalas, atau justru dihapus. Biarkan ia mengisi hati kita begitu adanya. Mencintailah atas dasar hati yang mengasihi, bukan hasrat untuk harus memiliki. Kita tetap bisa bahagia sekalipun dengan kata ‘masih cinta’. Atau bahkan masih cinta; kepada dia yang sudah dimiliki orang lain. Sebagai pondasi dasar dari mengasihi, menerima apa adanya tanpa pamrih, takut, dan juga terpaksa merupakan hal yang mesti kita miliki. Kuncinyaterima. Di dalam penerimaan, ada kelapanghatian yang akan dibalas dengan setimpal nantinya. Percayalah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar