Jumat, 21 Agustus 2015

Mereka (yang) Patah Hati



Ketika air mata terus mendesak, masih sanggup, kah, hati menahannya?
Ketika sesak itu membuncah, masih bisa, kah, detak jantung berdetak seperti biasanya?
Ketika ringkih itu terasa, masih ada, kah, tawa yang akan keluar?
Kesedihan tidak pernah terasa mudah

            Jemari mungkin masih bisa bergerak, tetapi jiwa? Kosong...
            Mata mungkin masih bisa menatap, tetapi pancarannya? Remang...
            Mulut mungkin masih bisa bernyanyi, tetapi nadanya? Sumbang...
            Menahan kesedihan itu susah

Jangan tanya kenapa masih ada matahari di balik turunnya hujan
Jangan tanya pula kenapa masih ada air di balik tandusnya padang pasir
Dan jangan tanya kenapa masih ada udara di balik pengapnya tanah
Karena tidak akan pernah ada sepatah kata yang keluar dari mereka yang patah hati
           
            Mereka yang patah hati hanya tahu perih
            Mereka yang patah hati hanya tahu sepi
            Mereka tidak pernah tahu apa itu tertawa
            Atau bahkan yang namanya bahagia 

                                    Harapan tentang yang terakhir
                                    Ternyata mesti berakhir
                                    Ia tetap tak bisa berujung seperti air
                                    Yang hanya tau mengalir

...hanya satu kata yang jadi jawaban bagi mereka yang terluka (sekalipun tak menghibur), takdir pasti hadir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar