Sabtu, 14 Maret 2015

Aku Masih dan Kamu Begitu Mudah

Siang terasa begitu terik, bak memaksa rindu menguap pada setiap hitungan detik. Menggerogoti tanya yang berlarian dan memencar menegaskan janji yang ingkar. Kamu memang tahu semua sudah berbeda, tapi tidak denganku. Aku masih merasa tanganmu bisa kugenggam kemana pun aku dan kamu berjalan. Aku masih merasa setiap kerongkonganmu mengalirkan mantra-mantra kesetiaan. Ya, aku lupa, sudah tidak ada lagi sepiring menu cinta yang kau sajikan untuk kumakan.

Sore ini, tolong biarkan aku berkencan dengan ingatan. Untuk sekedar menyicipi hangatnya senja dan memutar tingkahmu yang manja. Meneguk takdir yang teramat pahit. Dan mengunyah harapan tentangmu yang tak tertelan. Begitu miris, sangat mudahnya kamu biarkan semangkuk cinta yang tulus terlambat disantap. Teramat mudahnya kamu biarkan dingin merayap hanya lewat lantunan maaf. Ya, begitu mudah kamu biarkan luka menyayat nadi yang mengalirkan namamu tanpa henti.




p.s.: sorry, lukaku belum sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar