Sejumput kesal…
Kamu datang
lagi setelah menghukumku dalam sedih
Setelah
menamparku dengan ucapan, ‘maaf aku sudah
tidak bisa lagi’
Setelah aku
dipaksa menghirup asap dari hatiku yang terbakar perih
Sejumput kesal…
Kamu kira,
aku sudah lupa caramu meninggalkanku dalam bisu?
Ketika kamu
menyuruhku menghentikan candu rindu
Ketika
hasrat memelukmu harus diubah jadi kerelaan melepasmu
Sejumput kesal…
Ketika aku
patah, kamu justru merona seolah lupa seperti apa kita
Tertawa bak
bayangan kita hanya rintihanku saja
Ya, aku yang duka dipaksa hampa
Sejumput kesal…
Biar kuberitahu,
tidak ada cemburu yang bisa begitu saja mati
Tak ada juga
dendam yang terpapas dengan pasti
Apalagi
ketika mendambamu sudah kukubur rapi
Sejumput kesal…
Doa-doa kita
sudah kubiaskan dengan lara
Kupisahkan satu-persatu
sampai akhirnya aku bisa melupakannya
Hidupku sudah
melantun penuh irama
Sejumput kesal…
Jangan
suguhi aku haru tentang masa laluku denganmu
Jangan buat
aku berkontemplasi untuk menerimamu
Ini aku yang
baru! Sudah bahagia tanpamu
Sejumput
kesal…
Simpan saja
sesal dan juga rindu yang sedang kamu rasa
Bubuhkan
dalam nadimu, bahwa aku sudah biasa saja
Camkan di
hatimu, jangan lagi rindu aku, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar