Selasa, 10 Maret 2015

Sejumput Kesal

Sejumput kesal…
Kamu datang lagi setelah menghukumku dalam sedih
Setelah menamparku dengan ucapan, ‘maaf aku sudah tidak bisa lagi’
Setelah aku dipaksa menghirup asap dari hatiku yang terbakar perih

Sejumput kesal…
Kamu kira, aku sudah lupa caramu meninggalkanku dalam bisu?
Ketika kamu menyuruhku menghentikan candu rindu
Ketika hasrat memelukmu harus diubah jadi kerelaan melepasmu

Sejumput kesal…
Ketika aku patah, kamu justru merona seolah lupa seperti apa kita
Tertawa bak bayangan kita hanya rintihanku saja
Ya, aku yang duka dipaksa hampa

Sejumput kesal…
Biar kuberitahu, tidak ada cemburu yang bisa begitu saja mati
Tak ada juga dendam yang terpapas dengan pasti
Apalagi ketika mendambamu sudah kukubur rapi

Sejumput kesal…
Doa-doa kita sudah kubiaskan dengan lara
Kupisahkan satu-persatu sampai akhirnya aku bisa melupakannya
Hidupku sudah melantun penuh irama

Sejumput kesal…
Jangan suguhi aku haru tentang masa laluku denganmu
Jangan buat aku berkontemplasi untuk menerimamu
Ini aku yang baru! Sudah bahagia tanpamu

Sejumput kesal…
Simpan saja sesal dan juga rindu yang sedang kamu rasa
Bubuhkan dalam nadimu, bahwa aku sudah biasa saja
Camkan di hatimu, jangan lagi rindu aku, ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar