Biasanya dia
tahu, caranya membuat pagi cerah dan menjadikan harinya lebih baik. Bagaimana
caranya menebar senyum. Pula seperti apa caranya tertawa lepas. Biasanya dia
tahu bahwa kehadirannya membuat orang-orang tidak akan pernah berkata, ‘Pergi
sana!’. Karena biasanya dia tahu, bahwa dia selalu punya cara tersendiri untuk
membuat orang lain bahagia. Ya, biasanya
dia tahu...sebelum dia tahu bagaimana ‘dia’
saat ini. Dia benci dirinya sendiri. Bukan kepada takdir.
Dia tidak
pernah tahu bila ketakutannya akan menjadi nyata. Yang dia tahu saat ini, dia sudah tidak akan bisa lagi berdiri. Maka
dia biarkan rambutnya dihempaskan angin, berjalan sendiri di tengah kenangan,
dan di sanalah dia, mencoba memutar ulang sendiri memori manis dengan ‘dia’. Dalam lubuk hatinya, dia masih percaya, suatu hari nanti dia akan
bertemu dengan seseorang yang bisa mengeluarkannya dari semua ini. Senyuman manisnya
akan kembali membentang. Tawa lepasnya akan kembali terulang. Karena dia tahu,
hidupnya tidak hanya untuk menangisi ‘dia’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar